ngrayen motor,. Memang sudah bisa GO, karena sudah service pertama pada kilometer 500.
Dalam hal ini, kondisi motor sudah mulai
terbiasa jalan. Perjalan dari malang sampai probolinggo, jalur yang dipilih
adalah jalur aman, mengingat malam hari dan juga motor yang baru, jadi agak takut lewat jalan nerabas-nerabas.
Kondisi mesin masih baik, tidak ada gangguan sama sekali. Berat driver,
passenger dan berat barang lain sekitar 130 kg. jalan mulai menanjak dari belok
ke kantor polisi tonggas. Sampai menuju pom bensin terakhir, sekitar 30 km dari
belokan tonggas, dan 22 km sebelum
gunung Bromo. Waktu mengisi bensin, bau gosong pada mesin mulai samar-samar
tercium. Baunya pun berbeda dengan gosongnya mesin motor lama. Perkiraanku
mungkin ada lapisan-lapisan baru mesin yang ikut tercium panasnya mesin. Apa boleh buat, kami istiraht di Pom bensin
tersebut. Istiarhat dirasa cukup kami melanjutkan perjalanan, jalan terus
menanjak, dan sedikit sekali jalan yang
menurun.sebelumnya, Kebiasaanku untuk
menyetir adalah olah lepas tutup kopling. Menurutku untuk menghemat bahan bakar
sih./!\ kalau jalan naik, aku lebih suka tarikan kopling untuk ngegas . Cepat
membuat panas mungkin gas terlalu besar sedangkan kopling kaki belum aku lepas.
Bandingan motor lain adalah revo
110, Jupiter z, Jupiter MX, dan supra x lama selain R dan D yang ikut dalam
perjalanan ini. Ditengah-tengah perjalanan kami juga istirahat sejenak. Kondisi
motor agak mendingan dibanding dari pom bensin tadi. Raport motor sama-sama
dapat nilai B menurut saya. Tapi Jupiter mx terkendala dengan panasnya ban
belakang, jadi ban mengalami pengempisan. Menurut teman karena ruji-ruji dalam
ban yang tidak pas. Lumayan lama untuk ditembel. Motor suprax helm-in lebih
sering aku masuk perseneleng (gigi) 2
dan 3. Tapi Saat jalan mulai naik tadi aku lebih sering masuk gigi 1 dan 2. Setelah masuk medan
pasir, kami istirahat lagi.
Lalu kami melanjutkanperjalan menuju
penanjakan, melewati pasir yang dingin, lembut dan meliuk-liuk sangat sulit
untuk dilewati. Mesin mudah panas, ban mudah selip kalau tidak hati-hati bisa
dipastikan akan jatuh dari motor. Stamina aku kerahkan untuk melewati medan ini.
Jadi bisa dipastikan motor yang membonceng orang cewek, atau berbeda jenis kelamin akan mengalami
minus. Karena waktu selip motor tidak bisa jalan sedangkan seorang cewek tidak
bisa membantu motor yang terjebak dalam pasir tersebut, sehingga motor harus
berjuang ekstra keras.
Sekitar hampir 1 jam untuk mencapai jalan ke
penanjakan.
la menggunakan motor bebek. Berbeda bila menggunakan motor trail
dan Jeep. Mungkin tidak ada masalah dalam lajunya. Setelah sampai pada jalan
biasa,
kami meneruskan perjalanan ke penanjakan. Jalan seperti tebing ini
sangat ekstrim. Disinilah motor supra x 125 PGM FI helm-in tidak bisa jalan.
Tarikan gigi 1 nya tidak bisa untuk boncengan. Mungkin semua motor baru akan
seperti ini, lemah dalam hal kekuatan. Jadi untuk tanjakan seperti di
penanjakan ini sangat buruk untuk ngreyen motor. Akhirnya aku harus menitih
puluhan meter untuk mendapatkan jalan yang stabil. Teman yang saya bonceng pun
harus ikut dengan motor supra x lama. Setelah mendapat jalan yang agak stabil
aku mulai menancap gas untuk ancang-ancang, benar saja motor bisa melaju di
tanjakan, tetapi tanpa berboncengan. Untuk motor yang aku bandingkan tidak ada
masalah, tetapi suprax lama yang sangat mulus dalam tanjakan dengan
berboncengan dibanding yang lain. Soal keiritannya pun terlihat paling irit
dari speedometer motor lainnya. Supra x 125 PGM FI helm-in pun sedikit kalah
kali ini dalam keiritannya dengan supra x lama. Di penanjakan/viewpoint motor
kami, kami parkirkan.
Sebelum turun saya sempat kaget,
pasalnya belum aku temui motor matik bisa sampai sini, entah menggunakan jalan
lain atau jalan ku tadi. Motor matik tersebut adalah vario, dengan
berboncengan. Saat aku lihat matik tersebut masih enteng tarikannya.
Perjalanan turun saya masih takut
bila motor kembali bermasalah. Jadi sampai turun nanti motor saya tidak berani
untuk ber boncengan. Karena bila masuk gigi 1, dengan berat yang besar akan
dapat menyiksa motor baru ini (mungkin). Turun drastis menggunakan gigi 1 dan
rem. Tidak ada hambatan yang berarti. Di perjalanan turun kami istirahat dua
kali di pinggir-pinggir jalan. Sesampainya turun dari penanjakan, motor kembali
harus melewati medan pasir. Bensin dari atas masih sama saat turun ini. Motor supra
x 125 PGM FI helm in ini kembali untuk berboncengan di medan pasir ini. Kami
menuju pura dekat gunung bromo lama perjalanan sekitar 40 menitan. Motor
kembali aku parkirkan. Bensin juga tidak terlalu terkuras.
Setelah beberapa jam disitu kami
melanjutkan perjalan pulang, melewati pasir lebih 10km, karena tidak tahu
jalan. Jadi 5 km tersesat dan 5 km untuk kembali. Saat di sini motor Jupiter mx
juga sering panas, sehingga harus sering istirahat untuk mendinginkan mesin.
Urusan pasir ini, supra x lama masih sangat irit. Selain sebagai pencari jalan
dan sering bolak-balik untuk mengabari arah jalan untuk motor kami yang agak
loyo dan yang sedang beristirahat, bensinnya pun masih 2-3 strip pada
speedometernya . cukup lumayan di bandingkan dengan motor lainnya.
Saat sampai pada jalan keluar/jalan aspal,
motor baru ku ini aku kendarai lagi untuk mencari warung bersama motor supra x
lama. Betapa kagetnya bensin supra x lama masih tetap banyak, berbeda dengan
bensinku yang menipis. Lalu kami kembali lagi untuk menemui motor lainnya yang
sedang beristirahat di dekat medan pasir. Disitu kami mengisi bensin yang sudah
kami bawa di botol aqua 1600ml. Motor di isi bensin beberapa ml saja. Namun
supra x lama tidak di isi sendiri kali ini, target mengisi adalah pom bensin
yang berjarak 22 km dari tempat istirahat ini. Kilometer pada speedometerku ini
tepat 1000KM. Kondisi masi baik.
Saat melanjutkan pulang, kami tidak
istirahat sampai pada pom bensin pertama sekitar 22km. jalan menurun tapi motor
tetap harus menyala dan kadang ada jalan menanjaknya juga. Meskipun turun kami
tetap menancap gas. Setelah tiba di pom bensin pertama, baru motor-motor di isi
kembali bila tadi saat istirahat diisi bensin sedikit. Cukup lama kami
beristirahat, selanjutnya perjalanan untuk pulang. Total dari medan pasir
sampai malang motor menempuh 125 km. dengan daerah pegunungan 60 km.
Semua motor normal, termasuk motor
yang aku reyen ini. Dibandingkan dengan motor lainnya, Supra x 125 FI helm in
ini pada jalan lurus dan datar tetap melaju dengan mulus, bahkan sempat kuat
menyalip-nyalip tanpa gas yang ekstra keras. Seperti biasa untuk ngreyen ini
aku jarang masuk pada gigi 4. Perjalanan pulang tentu lebih berat. Karena
tambahan bawaan barang-barang seperti oleh-oleh. Motor Supra x 125 FI helm in
ini masih terlihat bagus walau pasir bromo yang menempel sangat tebal.
Setelah
sampai dirumah, aku cek motor dengan melihat-lihat motor bila ada yang tidak
beres. Dan motor masih tetap baik seperti sebelum ke Bromo dulu. Mesin saat
pulang juga tidak tercium bau hangus.
Itulah cerita untuk ngreyen motor
supra x 125 PGM FI helm in 2013. Semoga bermanfaat